Rabu, 14 September 2016

makalah membuat tapai

 BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
           Bioteknologi adalah  pemanfaatan  mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan,kultur jaringan. Pengolahan pangan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan pangan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

            Tape ketan adalah  salah  satu makanan  khas  jawa. Tape cukup dikenal dan banyak disukai terutama masyarakat pedesaan. Tape juga dapat diolah sebagai campuran  makanan seperti kue dan es terutama jajanan  tradisional atau  jajanan  pasar. Tape ketan  adalah makanan  ringan  yang  berbahan  dasar  ketan ,baik  ketan  putih  maupun  hitam,yang di kukus dan diberi ragi dengan  takaran  tertentu.
Untuk meneliti fungsi ragi terhadap tape ketan,yang dalam ini menggunakan ragi padat yang di dalamnya terdapat jamur saccharomyces cerevisiae. Maka dari itu kami mengadakan penelitian tentang pengaruh ragi terhadap pembuatan tape ketan.
B.   RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang di angkat sebagai dasar penulisan dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengapa dalam proses pembuatan tape memerlukan  ragi ?
2.      Bagaimana proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan  putih?
C.   HIPOTESIS
      Hipotesis nol: Tidak ada pengaruh pemberian ragi terhadap ketan dalam  proses pembuatan  tape ketan  hitam.
      Hipotesis alternative: Apakah ada pengaruh pemberian banyak sedikitnya ragi dalam proses  pembuatan  tape ketan  putih.
D.   TUJUAN
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan tape ketan  putih
2.      Untuk mengetahui proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan putih
3.      Untuk mengetahui jamur yang berada di dalam  tape  ketan putih


E.   MANFAAT PENELITIAN
               Manfaat dari penelitian ini adalah di harapkan bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya untuk dapat mempraktikkan cara pembuatan tape ketan putih secara mudah dan sederhana di rumah dan di tempat lainnya. Mengetahui proses fermentasi yang terjadi selama proses pembuatan tape ketan  putih
                                 
BAB II
DASAR TEORI
A.   RAGI TAPE
                    Ragi/fermen merupakan zat yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua jenis ragi yang ada di pasaran yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam  pembuatan kue. Sedangkan ragi padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di gunakan dalam  pembuatan tape.
               Reproduksi dari ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual reproduksi ragi di lakukan dengan membentuk ascapora. Akspora adalah spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di dalam badan buah yang di sebut askokarp.Secara aseksual ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding) tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu baru.
             Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan dengan baik yaitu dalam keadaan tidak terpakai , ragi membutuhkan suasana hangat dan kering agar sel-sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan kehilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4-5 minggu.Suhu ideal untuk menyimpan ragi agar awet dalam jangka waktu panjang adalah 7 derajat celcius.
            Mikroorganisme yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi(khomir) yaiturhizopus,aspergillus,mucor,amylomyces,endaucopsis, saccharomyces
Hancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur .supaya tidak terlalu keras. Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan dingin. Supaya kerja ragi berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat  ketan  masih  panas, akan  mempengaruhi  rasa tape tersebut.
B.   FERMENTASI
               Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic atau tanpa oksigen. Cara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobic, akan tetapi terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa electron eksternal .Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol , asam laktat, dan hydrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga di hasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.Ragi di kenal sebagai bahan yang umum di gunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.Secara singkat, glukosa yang merupakan etanol.Reaksi fermentasi ini di lakukan oleh ragi dan di gunakan pada produksi makanan. Saccharomyces sp.(jamur ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat menfermentasi glukosa menjadi alcohol dan karbondioksida.
C.   TAPE
               Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi dan terkenal di mana-mana, murah, lezat, dan menyenangkan dan mengandung bakteri prebiotic. Penyebab timbulnya bakteri prebiotic adalah proses fermentasi pada tape yang menggunakan ragi. Selama fermentasi, tape mengalami perubahan biokimia akibat aktifitas mik roorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat di olah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape yaitu tape ketan, tape tape singkong, tape beras, ubi jalar dan tape sukun, akan tetapi kebanyakan tape yang sering di kenal atau  popular adalah  tape singkong dan  tape ketan.
                Dalam proses pembuatan tape diperlukan kecermatan, kebersihan ragi dan bahan dasar pembuatan tape ketika digunakan amat penting. Hal itu di maksudkan agar tape yang kita buat tidak di cemari oleh bakteri lain.Apabila dalam proses pembuatan tape tercemari oleh bakteri lain, maka proses fermentasi akan terhambat. Selain itu di khawatirkan apabila bakteri yang sering mengeluarkan racun mencemari tape yang kita buat. Hal itu dapat membahayakan kesehatan kita.Oleh sebab itu, keseterilan bahan dan alat serta kecermatan dalam  proses pembuatan tape sangat penting.
              Agar di hasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi berlangsung harus di perhatikan. Lamanya proses fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak nanti tapenya lembek dan terasa masam. Rasa masam disebabkan pati yang di ubah oleh enzim amylase menjadi gula(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi menjadi glukosa. Hasilnya berupa alcohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alcohol akan menghasilkan asam asetat, sehingga dapat menghasilkan tape yang rasanya masam. PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat mempengaruhi cita rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Proses fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada tape akan berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah dan menghasilkan karbondioksida, air,serta energi. Energi diperlukan oleh enzim amilasae, interfertase dalam hal proses fermentasi.
             Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan dengan bahan dasar secara benar. Manfaat tape sangat bagus untuk menghangatkan tubuh. Karena, mengandung alcohol. Namun, bila di makan berlebihan akan menyebabkan memabukkan. Menurut  Tarigan (1998), tape merupakan sejenis makanan dari hasil fermentasi bahan baku yang di beri ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil fermentasi menghasilkan alcohol dan gula.
D.  BERAS KETAN PUTIH
Beras ketan putih (oryza sativa glutinosa) merupakan salah satu varietas padi yang termasuk dalam famili Graminae. Butir beras sebagian besar terdiri dari zat pati (sekitar 80-85%) yang terdapat dalam endosperma yang tersusun oleh granula-granula pati yang berukuran 3-10 milimikron. Beras ketan juga mengandung vitamin (terutama pada bagian aleuron),  mineral dan air. Komposisi kimiawi Beras Ketan Putih terdiri dari Karbohidrat 79,4 % ; Protein 6,7 % ; Lemak 0,7 % ; Ca 0,012 % ; Fe 0,008 % ; P 0,148 % ; Vit B 0,0002 % dan Air 12 %. 
Dari komposisi kimiawinya diketahui bahwa karbohidrat penyusun utama beras ketan adalah pati. Pati merupakan karbohidrat polimer glukosa yang mempunyai 2 struktur yakni amilosa dan amilopektin. Molekul amilosa merupakan rantai lurus yang masing-masing unit glukosanya dihubungkan oleh ikatan 1,4 alpha glukosidik. Molekul yang panjang dengan rantai lurus ini membentuk Struktur Heliks (Meyer , 1973).
E.  AIR
Pengertian air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri
F. DAUN PISANG
Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan dekoratif pada berbagai kegiatan keagamaan atau sebagai bahan pelengkap dalam kuliner, seperti yang dilakukan beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Daun pisang mengandung polifenol dalam jumlah besar yang sama seperti pada daun teh, berbentuk EGCG, sehingga menghasilkan aroma khas ketika menjadi bahan pelengkap makanan.
G.KOMPORGAS
Kompor gas digunakan dengan bahan bakar gas alam atau liquid petroleum gas alias lpg. BBG banyak disukai karena emisi buangan yang bersih dan hasil pembakaran yang baik.
H.LANGSENG
Langseng adalah alat untuk memasak yang memiliki dua bagian terpisah yang kemudian digabung saat memasak, di mana yang bawah berisi air, yang atas berisi makanan yang mau dimasak.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.TEMPAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini lokasi atau tempat yang kami gunakan adalah dapur salah satu anggota kelompok penelitian  yaitu
Hari/tanggal                : Kamis dan  sabtu , 8 dan 10  januari  2015 .
Tempat                        :Jln Waringinkurung Kp .Margagiri Rt/Rw  001/003 Desa Margatani Kecamatan  Kramatwatu  (rumah Samro Farnita) .
B.   ALAT DAN BAHAN
1. Alat  yang digunakan adalah:
a. Dandang
b. Kompor
c. Panci
d.Sendok dan  centong
e.Tampah
f.Daun pisang
g. Saringan teh
2.    Bahan-bahan yang digunakan:
a.     Beras  ketan  putih 1 kg
b.     Ragi 2 biji
c.      Air secukupnya                                                                                                         
3.      Langkah-langkah pembuatan:
1. Cuci beras ketan sampai bersih
2. Masukan air ke dalam dandang secukupnya
3.Masukkan ketan yang sudah dicuci bersih ,lalu nyalakan kompornya dengan api yang sedang
4.Tunggu sampai 30 menit
5.Setelah 30 menit,angkatlah ketan dan  letakkan di  wadah plasti kemudian di aduk dan di beri air
6. Setelah itu di rebus lagi selama 30 menit
7.Setelah matang,kemudian angkatlah  ketan dan tuangkan  ke tampah yang sudah dilapisi daun pisang
8.Kemudian  ratakan
9.Tunggu sampai ketan dingin
10.Parutlah  ragi dan taburkan di atas ketan  putih hingga merata
11. Campurlah  ketan dan  ragi hingga merata
12. Siapkan tempat untuk meletakkan  ketan  putih yang sudah diberi ragi
13.Tutuplah  ketan yang sudah di beri ragi serapat mungkin
14.Simpan tape kira-kira dua hari dua  malam  (sampai matang)
15.Tape siap di hidangkan
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pembuatan tape ketan, terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae yang dapat membusukkan ketan. Tape menjadi asam atau manis dan mengandung alcohol (etanol). Rasa masam di sebabkan pati yang diubah oleh enzim amylase menjadi gula (sukrosa).  Dalam proses fermentasi, glukosa enzim akan pecah dan menghasilkan karbondioksida (CO2), air, serta energi
Pada tape ketan itu terjadi proses fermentasi yang menyebabkan ketan menjadi bau alkohol dan terasa manis.Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi (Mikroorganisme saccharomyces), dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi tape yaitu :
2(C6H10O5)n + nH2O —-> n C12H22O11
Amilum/patiamilase matosa
C12H22O11 + H2O —-> 2C6H12O6
Maltosa maltase glukosa
C6H12O6 —-> 2C2H5OH + 2CO2
glukosa alcohol.
Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat). Pembuatan tape ini berlangsung selama dua  hari.
BAB IV
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
           Dalam percobaan yang kami lakukan  maka kami dapat menyimpulkan  bahwa pembuatan  tape harus memperhatikan  perbandingan antara penyampuran ragi dan  ketan. Serta proses penyampuran dan penyimpanan tape agar menghasilkan tape yang baik.
          Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang  menghasilkan  rasa yang kurang maksimal seperti asam atau tidak ada rasa sama sekali. Namun  jika takaran tape dan ragi sesuai, maka rasa yang di hasilkan akan manis.
                                                                                                
B.   SARAN                                 
            Kami mengharapkan agar pembuatan tape dalam praktikum selanjutnya akan lebih baik dari praktikum kami. Dan lebih memperhatikan takaran dan cara pembuatan tape. Serta mempersiapkan bahan-bahan secara rinci .sebelum  melakukan  proses pembuatan tape harus dipastikan bahwa keadaan alat dan tangan bersih dari kotoran agar hasil yang didapatkan tidak mengecewakan .






DAFTAR PUSTAKA
http//id.wikipedia.org/wiki/fermentasi
http//id.wikipedia.org/wiki/ragi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.